Halaman

Selasa, 14 Februari 2012

Kemanakah Uang Honorer para Guru?


Uang insentif guru honorer  dari Gubernur Jawa Barat  hingga kini dikabarkan belum cair. Uang sebesar Rp. 100 ribu per bulan itu semestinya sudah cair pada tahun 2011. Banyak kalangan menduga, molornya pencairan uang insentif tersebut karena ada upaya untuk dijadikan alat politik menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) mendatang.
Komisi E DPRD Jawa Barat mensinyalir adanya upaya ke arah sana. “Bisa saja kan seperti itu. Sengaja diulur-ulur dan dicairkan dekat-dekat Pilgub untuk meraih simpati. Kami meminta, soal kesejahteraan guru jangan dipolitisir. Terlebih saat ini pelaksanaan Pilgub sebentar lagi,” kata anggota Komisi E DPRD Jawa Barat Didin Supriadin.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat Jawa Barat ini, menilai belum diterimanya uang intensif sebesar Rp. 100 ribu bagi setiap guru honorer di Jabar dari Gubernur, mencerminkan carut marutnya database dan perencanaan di Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Sejak awal kami sudah ingatkan agar Dinas Pendidikab Jabar membereskan database dulu sebelum melakukan kegiatan. Namun nyatanya database ini tidak beres-beres juga. Salah satu buktinya soal realisasi insentif yang dikeluhkan guru honorer,” kata Didin.
Ia menambahkan, Komisi E DPRD Jawa Barat akan mempertanyakan permasalahan ini pada LKPJ Gubernur Jawa Barat mendatang. “Nanti kami akan tanyakan mengenai keterlambatan pencairan ini tentunya bakal menjadi bahasan di dewan saat LKPJ nanti,” katanya.
Sebagaiamna pernah diberitakan, para guru honorer di tujuh kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat belum menerima dana insentif bagi guru honorer sebesar Rp. 100 ribu dari Gubernur Jawa Barat. Ketujuh daerah yang belum menerima dana insentif bagi guru honorer dari Gubernur Jawa Barat tersebut adalah  Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kota Banjar, Ciamis, Cirebon, Kuningan dan Kota Cimahi.
“Sampai sekarang, kami belum menerima uang tersebut. Tapi kata orang Pemprov Jabar uang insentif  sudah diberikan ke Pemkab/Pemkot yang ada melalui PGRI-nya,” kata Yanyan, salah seorang  guru honorer yang sengaja datang ke Gedung Sate untuk menanyakan hal tersebut. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar