Halaman

Senin, 25 Juli 2011

PERLU PEMIMPIN KREATIF

Dalam konteks ini, kreatif dipahami sebagai kemampuan menemukan cara-cara baru di dalam menangani persoalan. Seorang pemimpin kreatif tidak akan mengandalkan cara-cara lama, sekalipun bila cara lama itu terbukti sudah berhasil. Ia selalu terdorong untuk mengeksplorasi kemungkinan lain di dalam menangani suatu persoalan. Ia percaya bahwa selalu ada cara berbeda yang lebih bagus, dan ia berani menggali kemungkinan itu.
Ada pemimpin yang takut menanggalkan cara lama sebab cara baru belum tentu berhasil. Ia khawatir, jika upaya barunya itu gagal, citranya akan turun. Karena merasa nyaman dengan “status quo”, pemimpin tipe ini akan cenderung mandeg, tidak berani membuka jalan baru. Ia tidak memiliki cukup nyali untuk mendaki jalan yang terjal, membuka hutan yang masih asli, dan mengarungi arus sungai yang deras. Padahal, sesudah itu terbentang padang luas tempat ia bisa menikmati kerja kerasnya.
Mengapa kreativitas menempati urutan terpenting di antara sekian kompetensi lainnya? Dalam situasi yang mudah berubah-ubah dan semakin kompleks, bertumpu pada satu cara saja akan membuat seorang pemimpin tidak akan mampu menyiasati persoalan dengan cepat. Ia akan menunggu dengan gamang. Karena itu, para responden memandang penting fleksibilitas dan kemampuan adaptasi terhadap berbagai situasi baru.
Pemimpin kreatif akan berani mencoba cara-cara baru dalam menyelesaikan persoalan. Ia berani bereksperimentasi untuk menggali hal-hal yang tersembunyi. Bagaikan McGyver, karakter dalam film seri televisi yang terkenal beberapa tahun silam, ia percaya ada seribu kemungkinan untuk mengatasi satu persoalan. Pemimpin bisnis yang kreatif akan nyaman-nyaman saja hidup di tengah ambiguitas, sebab pikirannya dengan cermat menangkap kemungkinan baru.
Michael Michalko, penulis buku ThinkerToys, mengatakan bahwa kreatif atau tidak kreatif itu perkara kepercayaan. Para pencipta atau penemu adalah orang-orang yang kreatif karena mereka percaya bahwa mereka kreatif. Mereka penuh kegembiraan dan selalu berpikir positif. Mereka melihat “apa yang dapat” dan bukan “apa yang tidak dapat”, “apa yang mungkin” dan bukan “apa yang tidak mungkin”. Kata Michalko, mereka lebih suka memasukkan semua kemungkinan, yang nyata maupun yang imajinatif. “Jadi tak mungkin menjadi kreatif apabila Anda bersikap negatif,” tutur Michalko.
Tentu saja, pemimpin kreatif akan membuka peluang seluas-luasnya bagi organisasi dan orang-orang yang ia pimpin untuk melakukan eksplorasi terhadap persoalan, cara menanganinya, struktur dan cara kerja organisasinya, model bisnisnya, dan banyak lagi. Pemimpin yang berkacamata kuda akan berjalan lurus ketika seharusnya ia berkelit menghindari onggokan batu yang menghadang di tengah jalan.

Pengertian Kreatif dan Kreativitas
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris
To Create, yang merupakan singkatan dari :
Combine (menggabungkan) – penggabungan suatu hal dengan
hal lain
Reverse (membalik) – Membalikan beberapa bagian atau proses
Eliminate (menghilangkan) – menghilangkan beberapa bagian
Alternatif (kemungkinan) – Menggunakan cara, bahan dll dengan
yang lain.
Twist (memutar) – memutarkan sesuatu dengan ikatan
Elaborate (memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu

Berpikir kreatif berarti :
• Melepaskan diri dari pola umum yang sudah tertanam
dalam ingatan.
• Mampu mencermati sesuatu yang luput dari pengamatan
orang lain.
Ratusan orang dapat berbicara diantara satu orang yang
dapat berpikir, tetapi ribuan orang dapat berpikir di antara
satuorang yang dapat melihat.
Menurut John Adair kreativitas adalah daya pikir dan
semangat yang memungkinkan kita untuk mengadakan
sesuatu yang memiliki kegunaan, tatanan, keindahan, atau
arti penting dari sesuatu yang kelihatannya tidak ada
Sedangkan menurut Conny R.Semiawan kreativitas
merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan –
gagasan baru dan menerapkanya dalam pemecahan
masalah. Kreativitas meliputi 2 ; Aptitude (kecakapan) dan
Non aptitude (bukan kecakapan)
Ciri-ciri aptitude dalam pemikiran meliputi :
1.Fluency (kelancaran)
2.Flexibility (keluwesan)
3.Originality ( keaslian)
Ciri-ciri non aptitude meliputi :
1.Rasa ingin tahu
2.Senang mengajukan pertanyaan
3.Selalu ingin mencari pengalaman – pengalaman baru

Definisi Kreativitas secara keseluruhan “ Kemampuan
seseorang untuk Melahirkan sesuatu yang baru baik gagasan
maupun karya nyata yang berbentuk aptitude maupun non
aptitude baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan halhal yang sudah ada yang semuanya berbeda dengan apa yang
telah ada sebelumnya ”
Menurut Rhode Kreatifitas dapat didefinisikan dalam 4 jenis
dimensi :
1. Person = the abilities that are characteristics of creative people
2. Process= that manifest in self in fluency, in flexibility as well in
originality of thinking.
3. Press = can be regarded as quality of product or respons
judged to be creative by appropriate observes.
4. Product= ability to bring something new into existence

Faktor Penghambat dan Pendorong Kreativitas
Penghambat kreativitas :
1. Sikap negatif
2. Takut gagal
3. Stress yang berlebihan
4. Taat pada aturan
5. Membuat asumsi
6. Terlalu mengandalkan logika
7. Merasa tidak kreatif

Pendorong kreativitas :
1. Perubahan sikap
2. Tehnik mengambil resiko
3. Mampu menyalurkan stress
4. Melanggar aturan
5. Memeriksa asumsi
6. Menggunakan imajinasi dan intuisi
7. Yakin kalau kreatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar