Halaman

Selasa, 26 Juli 2011

Pemimpin Kreatif bukan Pemimpin Plagiat

Salahsatu kelebihan manusia yang diciptakan Tuhan YME dibanding makhluk lainnya adalah diberinya akal, akal inilah yang menopang manusia untuk membangun unsur kreatifitas yang dibungkus untuk memenuhi kebutuhannya, dengan akal maka timbulnya ilmu pengetahuan maupun technology akal manusia terus ber evolusi sejalan dengan perkembangannya, yang menjadi persoalan bangsa saat ini adalah rendahnya kreatifitas yang dimiliki, artinya rendahnya penggunaan akal untuk membangun basis-basis ekonomi secara kreatif.kreatif atau kreatifitas Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang merupakan singkatan dari :Combine (menggabungkan) – penggabungan suatu hal dengan hal lainReverse (membalik) – Membalikan beberapa bagian atau prosesEliminate (menghilangkan) – menghilangkan beberapa bagianAlternatif (kemungkinan) – Menggunakan cara, bahan dll denganyang lain.Twist (memutar) – memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate (memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu adalah membangun dan menciptakan suatu proses dari ide-ide baru sebagai alternative yang dibutuhkan orang-orang. Ketika kebutuhan manusia itu hadir maka munculah kreatifitas atau sejalan dengan hadirnya kreatifitas maka munculah kebutuhan kebutuhan baru, yang menjadi kendala saat ini yaitu sedikitnya pemimpin kreatif sehingga kurang munculnya inovasi-inovasi baru dan lebih melanjutkan policy dari kebijakan sebelumnya sehingga saat ini lebih dikatakan bukan sebagai pemimpin kreatif tapi pemimpin plagiat.
Persoalan kreatifitas dalam konteks ekonomi adalah mendorong daya saing masyarakat melalui peran-perannya dalam berbagai aspek yang bisa memberikan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif, hal ini tentu melalui suatu preses analisa serta dorongan semua pihak untuk memberikan stimulus ekonomi kreatif sehingga sekecil apapun potensi yang ada dibangun untuk menjadi sesuatu yang besar.kesadaran kreatifitas ini muncul biasanya manakala adanya keterjepitan atau kondisi pemenuhan suatu kebutuhan. Sesungguhnya ketika kreatifitas itu muncul maka akan beriringan dengan timbulnya peluang-peluang baru yang bersifat dinamis seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia dan akan bersifat inovasi dan berkesinambungan.kreatifitas berarti melahirkan dan atau membuat sesuatu yang terbarukan sementara inovasi adalah pemaksimalan suatu bentuk dari hasil kreatifitas dengan penyempurnaan-penyempurnaan dari suatu kebetuhan yang telah diciptakan dari hasil kreatif. Pembangunan ekonomi kreatif ini sangat penting didasari berbagai factor.
a. Kebutuhan Penciptaan usaha-usaha baru
Idealnya suatu bangsa yang memiliki dasar ketangguhan ekonomi adalah memiliki sedikitnya 7 % para pengusaha baru yang pada saat ini hanya memiliki 0,2 % dari seluruh potensi usaha yang ada. Dorongan keberhasilan ini perlu peran aktif dari semua pihak terutama pemerintah maupun kelompok-kelompok usahawan sukses untuk mendorong industry kreatif baik yang berbasis kedaerahaan maupun industry kreatif yang bersifat nasional. . "menurut data BPS Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2011 mencapai 6,8 persen dari total angkatan kerja atau menurun dibandingkan Agustus 2010 sebesar 7,14 persen dan Februari 2010 sebesar 7,41 persen," namun Kalau kita mau jujur tentu kita akan mengakui bahwa pengangguran di negeri kita dari tahun ke tahun bertambah besar, bukanlah mengalami penurunan. Belum lagi apa yang sudah sejak lama kita kenal dengan istilah “disguised unemployement” atau pengangguran yang tidak nampak. Birokrasi pemerintahan kita adalah contoh dari pengangguran tak kentara ini jika dilihat banyak di beberapa departemen maupun pemerintahan daerah para PNS ini kinerjanya sangat rendah.
b. Mendorong Partisipasi Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi berbasis rakyat yang diorong semua pihak untuk melakukan terobosan terobosan baru guna melakukan pemberdayaan potensinya secara komprehensip dan merata. Banyaknya potensi ekonomi masyarakat yang belum di dorong secara maksimal oleh pemerintah khususnya maupun dunia usaha misalnya aspek pertanian,perdagangan, aspek kelautan -perikanan,aspek perkebunan, aspek potensial kedaerahaan maupun aspek lainnya untuk memberikan stimulus pendorongan pemberdayaan potensi ekonomi yang bias mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam peningkatan kesejahteraannya, sehingga kompetisi akan timbul di tingkat grassroot dan jelas akan mendorong pengurangan angka pengangguran
Seorang pemimpin seyogyanya memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi yang dinamis dankompleksbukan hanya pintar membangun citra di mata public dan rakyatnya seolah dia yang selalu dizolimi oleh lawannya untuk menutupi kelemahannya. Tapi, kreativitas dalam mengatasi persoalan.dalam hal ini adalah kemampuan menemukan cara-cara baru di dalam menangani persoalan. Seorang pemimpin yang kreatif tidak akan mengandalkan cara-cara lama, sekalipun bila cara lama itu terbukti sudah berhasil. Ia selalu terdorong untuk mengeksplorasi kemungkinan lain di dalam menangani suatu persoalan. Ia percaya bahwa selalu ada cara berbeda yang lebih bagus, dan ia berani menggali kemungkinan itu.
Ada pemimpin yang takut menanggalkan cara lama sebab cara baru belum tentu berhasil. Ia khawatir, jika upaya barunya itu gagal, citranya akan turun. Karena merasa nyaman dengan “status quo”, pemimpin tipe ini akan cenderung mandeg, tidak berani membuka jalan baru. Ia tidak memiliki cukup nyali untuk mendaki jalan yang terjal, membuka hutan yang masih asli, atau menghadang besarnya badai. Padahal, sesudah itu terbentang padang luas tempat ia bisa menikmati kerja kerasnya bukan penutupan ide kreatif sebagai alibi yang sesungguhnya adalah plagiat .
Mengapa kreativitas menempati urutan terpenting di antara sekian kompetensi pada kepemimpinan bangsa kedepan?Dalam situasi dinamis, bertumpu pada satu cara saja akan membuat seorang pemimpin tidak akan mampu menyiasati persoalan dengan cepat. akan berani mencoba cara-cara baru dalam menyelesaikan persoalan. Ia berani bereksperimentasi untuk menggali hal-hal yang tersembunyi. Bagaikan McGyver, karakter dalam film seri televisi yang terkenal beberapa tahun silam, ia percaya ada seribu kemungkinan untuk mengatasi satu persoalan. Pemimpin bangsa yang kreatif akan nyaman-nyaman saja hidup di tengah ambiguitas, sebab pikirannya dengan cermat menangkap kemungkinan baru..Tentu saja, akan membuka peluang seluas-luasnya bagi organisasi dan orang-orang yang ia pimpin untuk melakukan eksplorasi terhadap persoalan, cara menanganinya, struktur dan cara kerja organisasinya, sehingga kebutuhan pemimpin kreatif merupakan keharusan untuk mampu menjawab berbagai persoalan bangsa serta menjadi bangsa yang siap berkompetisi dan figure kreatif akan menjadi pemenang walaupun menghadapi sebesar apapun kesulitannya yang ia hadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar