Halaman

Rabu, 27 Juli 2011

MENGAPA SAYA PULANG KAMPUNG?

MENGAPA SAYA PULANG KAMPUNG?
Sedikit memang menyadari, kalau semua kita ini dasarnya dalah orang kampung namun mesti demikian banyak orang yang sesungguhnya dari kampung tersebut tidak mau disebut kampungan, lalu apa sih sebenarnya arti kampung dan kampungan itu
Kampung adalah:
1. suatu daerah, di mana terdapat beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana
2. daerah tempat tinggal warga menengah ke bawah di daerah kota
3. nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua (benua). Kampung sebagai sinonim dari istilah desa ini dipakai di Lampung (Kab. Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, dan Way Kanan), Papua dan Kalimantan Timur (Berau dan Kutai Barat). Sebuah kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung (Kamponghofd) sinonim dari Kades.
4. nama alternatif untuk dusun/banjar/padukuhan/rukun kampung (RK)/anak kampung, yang semua itu merupakan bagian dari sebuah desa/kelurahan. Kampung sebagai sinonim dari dusun ini dipakai di Jawa, Nusa Tenggara Barat dan tempat-tempat tertentu.
Istilah kampungan juga sering digunakan untuk merujuk kepada sikap-sikap "terbelakang", "tidak tahu tata-krama" dan sebagainya.
Ada kemungkinan kata kampung diambil dari bahasa Portugis; campo, tempat perkemahan.[rujukan?] Nama-nama daerah di Kamboja sering disebut kompong yang merupakan sebuah distrik seringkali juga dipakai sebagai nama provinsinya. Istilah kampung dalam bahasa Acehdisebut gampong dan dalam bahasa Minang disebut kampuang. Istilah kampung biasanya disingkat dengan Kp (di Indonesia) atau Kg (diMalaysia).
Namun secara umum pemaknaan kata kampung sudah menjadi ideomatik yang luas dimana kampung lebih diidentikan sebagai daerah dimana dia berasal atau dimana ia dilahirkan atau dibesarkan. Sepertihalnya saya sebagai orang sunda yang aslinya dari garut mengakui dan sekaligus merasakan bahwa Garut adalah kampung halaman.
Kampung berbeda dengan kmpungan, kampungan adalah perilaku orang yang tidak memiliki tata etika yang baik secara perilaku, pemikiran maupun bahasa . orang yang kampungan lebih diidentikan dengan orang norak(bahasa betawi) atau dibilang orang katrok (jawa) atau ndeso kedesa-desaan.
Mengapa harus pulang kampung (mudik)?
Mudik adalah pulang ke kampung tetapi bukan berarti mudik juga sebagai back to nature, mudik lebih dimaknakan sebagai proses hubungan social dari pendekatan emosional setiap orang yang berasal dari kampung tersebut. Biasanya mudik dilakukan pada saat hari-hari besar seperti Idul Fitri maupun sejenisnya, orang yang mudik mereka berupaya memperlihatkan eksistensinya dalam perkuatan penjalinan emosional baik dengan keluarga ,kerabat maupun rekan sepermainannya semasa kecil. Menurut pemahaman saya mudik lebih diikatkan pada jalinan silaturahim sebagai implementasi hablumminannas manakala biasanya seseorang telah melakukan proses ubudiah mahdoh yaitu selama satu bulan menjalankan ibadah puasa, lebaran tiba sebagai peleburan dosa-dosa sesame manusia.karena menurut keterangan agama, bahwa dosa sesame manusia tidak akan terampuni jika diantara mereka tidak saling memaafkan.

Konteks pulang kampung juga banyak persepsi yang dibangun tidak hanya pada wilayah silaturahmi tapi juga ada beberapa orang melakukannya untuk beberapa kepentingan seperti kepentingan bisinis, kepentingan politik,kepentingan eksistensi maupun hal lainnya yang mendorong mereka kembali ke kampung halamannya, apalagi saat ini era desentralisasi bahwa pemusatan pembangunan sudah tidak lagi berada di titik perkotaan tapi pemerataan proses developmentalisme sudah menyebar ke daerah-daerah seiring implementasi otonomi daerah.

Mengapa saya pulang kampung?
1.Visi Partisipasi
Sebagai mahluk social yang membutuhkan eksistensi dengan perilaku serta peran-peran dan berbagai aktifitas yang mendorong melakukan kegiatan kolaboratif dengan elemen masyarakat melalui pemberdayaan serta program-program dalam upayab berkontribusi untuk kemajuan daerah.
2, Visi Ibadah
Khorunnas Anfa’ahum linnas, sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat terhadap manusia lainnya, ahwa hidup ini akan lebih berarti jika kita memberikan arti hidup terhadap makhluk hidup lainnya dengan segala kemampuan maupun potensi yang dimiliki
3. Visi Sosial
Membangun kembali jalinan silaturahim yang terputus akibat kurangnya komunikasi terhadap masyarakat daerah tinggal melalui aktifitas social serta menerapkan peran fungsi social pada kepentingan-kepentingan bersama.
3. Visi Politik
Berupaya melakukan partisipasi aktif dalam bidang maupun aktifitas politik di daerah baik melalui kajian-kajian politik kedaerahan maupun aplikasi langsung secara bersama terhadap kepentingan bersama menuju kepemimpinan dan kebijakan kedaerahan yang ideal dan berkesinambungan

Alasan-alasan lain sangatla banyak dan tentu tidak mungkin saya ungkapkan satu persatu, betapa setiap kita memiliki keinginan dan cita-cita besar untuk kembali ke kampung halaman dengan kita melakukan upaya-upaya positif dengan peran kita yang bisa dirasakan manfaatnya oleh mereka, kampung kita seyogyanya tidak hanya 1 tahun 1 x kita pulang, karena kita akan pulang selamanya ketempat dimana kita dulunya dilahirkan, selamat berkarya dari nurani kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar