Halaman

Selasa, 31 Januari 2012

Rayap dan Tikus di tubuh demokrat

TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyatakan ada kekuatan internal yang bermaksud menghancurkan Partai Demokrat. "Terdapat rayap-rayap di tubuh Demokrat, mereka hendak menghancurkan partai," ujar Benny ketika dihubungi di Jakarta kemarin.

Mereka, kata Benny lagi, bertujuan melengserkan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Mereka dengan jelas telah melakukan manuver politik demi meraih tujuan. Namun Ketua Komisi III Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini tidak memerinci siapa rayap-rayap yang ia maksudkan.

Benny juga melihat adanya kekuatan eksternal di luar partai yang mencoba menghancurkan partai berlambang seperti logo Mercy tersebut. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk menjegal Demokrat dalam pelaksanaan Pemilu 2014. "Ada kepentingan di luar partai yang tidak menghendaki Demokrat menjadi sebuah partai yang kuat. Ini untuk mengantisipasi agenda di 2014," kata Benny.

Demokrat beberapa bulan terakhir berada dalam situasi terjepit isu suap. Seiring dengan bergulirnya sidang proyek suap Wisma Atlet, semakin banyak kesaksian yang menyebutkan keterlibatan sang ketua umum dalam kasus korupsi tersebut. Anas disebut-sebut turut menikmati aliran dana dari proyek suap pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang. Beberapa politikus Demokrat lainnya, seperti Angelina Sondakh dan Mirwan Amir, juga diduga terseret dalam kasus suap tersebut.

Kasus ini pun berpengaruh terhadap popularitas partai. Menurut jajak pendapat terakhir yang digelar oleh Lembaga Survei Indonesia, tingkat keterpilihan Demokrat melorot ke posisi ketiga dengan 14 persen, di bawah PDI Perjuangan (19 persen) dan Golkar (18 persen). Popularitas partai SBY tersebut juga menurun menjadi 15,5 persen dibanding survei yang dilakukan sebulan lalu (18,9 persen). Popularitas Demokrat, yang hanya 15,5 persen, tersebut berada di bawah Golkar, yang mencapai 17,9 persen.

Pengurus Partai Demokrat Jawa Tengah menyatakan, jika Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Wisma Atlet, Anas akan mundur dari jabatannya. “Kalau sudah jadi tersangka, tanpa disuruh maka beliau (Anas) akan mundur,” kata Wakil Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah Prajoko Haryanto saat dihubungi di Semarang kemarin.

Prajoko memperkirakan, kalau memang benar-benar salah, Anas akan mundur. Tapi, kata Prajoko, hingga kini belum ada kejelasan kesalahan yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam itu. Prajoko meminta agar semua pihak tak banyak berkomentar dengan mengaitkan kasus korupsi mantan Bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin dengan Anas Urbaningrum.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur Jonathan Kana. Ia menyatakan kesiapannya mendukung Kongres Luar Biasa Partai Demokrat jika Anas terbukti terlibat kasus suap Wisma Atlet. "Kalau terbukti, kami siap. Jika belum, maka tidak boleh beropini," kata dia di Kupang kemarin.

Menurut dia, sangat sulit melengserkan Anas sebagai ketua umum, karena dia (Anas) terpilih secara mayoritas saat kongres di Bandung beberapa waktu lalu. Karena itu, Jonathan meminta pihak lain tidak merongrong Partai Demokrat dengan kasus yang belum terbukti kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar