Halaman

Jumat, 25 Juni 2010

Professional Presence

Para anggota organisasi yang berperan sebagai observed people, merupakan salah satu pembentuk citra perusahaan. Anggota-anggota organisasi yang secara sengaja maupun tidak sengaja membentuk kontak langsung dengan pihak luar perusahaan atau "teramati" oleh pihak luar inilah yang akan mempunyai kontribusi besar dalam mbentuk citra organisasi.

Jadi salah satu kunci sukses dalam menciptakan citra positif perusahaan adalah dengan membentuk professional presence para anggota organisasi yang tidak hanya mencakup profesionalisme kerja dari sisi kompetensi dan keterampilan prima saja tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan interpersonal yang tinggi, kemampuan adaptasi. Selain itu citra positif perusahaan juga dipengaruhi oleh ketepatan anggota organisasi dalam menempatkan diri yang didukung oleh tingkat kepercayaan diri yang cukup dan penampilan profesional yang disesuaikan dengan tipe perusahaan, visi dan posisi dalam perusahaan.

Masalah ini perlu dicermati dalam kerangka pengembangan karir. Jika pilihan karir Anda tergolong dalam kelompok observed people, professional pressence menjadi sangat penting bagi kemajuan karir Anda. Karena perusahaan akan menempatkan orang-orang yang berperan sebagai observed people ini bukan saja memiliki kompetensi tinggi dalam bidangnya, tetapi juga dapat menopang citra perusahaan.

Citra Profesional
Pada dasarnya citra dan potensi diri dapat ditingkatkan dengan terlebih dahulu memperbaiki personality kita. Untuk itu diperlukan kemauan untuk mengevaluasi diri secara jujur dan kemauan untuk terus-menerus belajar.

Pengenalan terhadap rahasia kekuatan personal dan bagaimana memanfaatkannya merupakan elemen dasar peningkatan personality. Adapun langkah selanjutnya adalah usaha untuk mengidentifikasi kekuatan personal kita dan kemungkinan pengembangannya.

Keseluruhan citra diri tidak hanya dicerminkan oleh personality saja, tetapi juga harus dilengkapi dengan sikap profesional yang dihadirkan dalam situasi apapun juga. Agar dapat bersikap sebagai seorang profesional, perlu kiranya memahami dan mengimplementasikan etiket yang diterima dalam masyarakat masa sekarang dan akan datang, baik etiket umum maupun etiket dalam situasi khusus. Selain itu, memahami bagaimana memanfaatkan visual poise dan bahasa tubuh kita akan sangat membantu dalam membangun citra profesional.

Tentunya sikap profesional harus pula didukung oleh penampilan keseluruhan yang profesional pula. Akan tetapi, tampil profesional tidak akan banyak berarti apabila tidak disertai oleh kemampuan untuk dapat benar-benar mewujudkan profesionalisme dalam tindakan nyata.

Kompetensi seorang profesional kiranya hanya dapat diwujudkan secara nyata apabila dimiliki kemampuan untuk menyatakan atau mempresentasikan kompetensinya secara jelas, yaitu dengan didukung oleh kemampuan berkomunikasi yang jitu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina komunikasi efektif dan efisien adalah pengaturan ekspresi dan nada suara, cara atau sikap pada saat berkomunikasi dan variasi cara berkomunikasi yang diperlukan. Selain itu, sebagai seorang komunikator yang baik, para eksekutif dituntut pula menjadi seorang pendengar yang aktif dan menguasai cara-cara berkomunikasi non verbal secara benar.

Profesionalisme juga dipengaruhi oleh kemampuan untuk mengimplementasikan business entertaining secara tepat, baik persiapan, perencanaan, maupun pelaksanaannya. Sebaliknya, para eksekutif juga dituntut untuk secara efektif dapat menjalankan fungsi sebagai seorang yang be entertained.

Salah seorang klien saya, seorang yang saya anggap profesional dalam penampilan dan kemampuannya, menceritakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan yang dialaminya tahun lalu ketika ditugaskan untuk menyambut tenaga spesialis wanita dari perusahaan mitra bisnis di Mexico. Merasa perlu memberikan pelayanan baik sejak awal, pada saat menyambut tamu tersebut di bandar udara, diberikan untaian bunga yang kebetulan mayoritas berwarna kuning. Sang tamu terlihat kebingungan dan sepertinya ingin menolak menerimanya. Acara selanjutnya pada hari pertama tersebut menjadi kaku. Beberapa lama setelah peristiwa tersebut, barulah klien saya menyadari kesalahan yang terjadi. Ternyata warna kuning melambangkan kematian di negara Mexico.

Contoh kecil tersebut mencerminkan bahwa sesungguhnya, peningkatan potensi dan citra diri tersebut belum cukup kuat untuk dapat memenangkan situasi masa depan, di mana globalisasi membawa kemajemukan yang semakin kompleks. Meningkatkan wawasan secara mendalam sehubungan dengan cross-culture merupakan suatu keharusan untuk dapat menempatkan diri secara tepat dalam situasi apapun dan di lokasi manapun.

Sebagai penutup, perlu kiranya disadari bahwa tidak semua orang menyadari potensi diri yang sebenarnya dimiliki. Oleh karena itu, diperlukan keuletan untuk mengidentifikasi potensi diri secara intensif, sebelum memulai proses pengembangan diri. Karena, tanpa evaluasi diri yang benar, mungkin saja usaha pengembangan yang dilaksanakan tidak dapat mencapai kondisi optimal yang diinginkan. Pengembangan citra diri dan potensi diri merupakan bagian penting dalam pengembangan karir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar