PENANGANAN sampah
di Jerman benar-benar dimulai dari rumah tangga. Begitu juga di
lingkungan perkantoran, perusahaan, dan pertokoan. Sampah sudah
dipilah-pilah berdasarkan jenisnya dari titik pertama produksi sampah.
Setiap
perumahan penduduk, toko, kantor, restoran, supermarket dan industri di
Jerman wajib memiliki minimum dua macam tong sampah yang disediakan
dinas kebersihan pemerintah daerah setempat.
Ukurannya
beragam tergantung berapa banyak sampah yang dibuang setiap minggu.
Tong yang tutupnya berwarna hijau digunakan buat pembuangan sampah
organik yang bisa langsung dikomposkan.
Sedangkan
tong bertutup abu-abu untuk pembuangan sampah multi atau nonorganik.
Tong sampah ini dikosongkan setiap minggu dan bergantian. Misalnya
minggu ini tong bertutup warna hijau dikosongkan, dan minggu depannya
tong berwarna abu-abu.
Selain
itu pemerintah daerah memberikan secara cuma-cuma kantong plastik
kuning yang diberi nama "Gelbersack" ke setiap rumah tangga. Kantong ini
untuk sampah yang bisa diolah kembali/recycling seperti kaleng,
plastik, styrofoam dll.
"Gelbersack"
ini dikumpulkan di pinggir jalan oleh setiap rumah tangga yang kemudian
diambil oleh dinas kebersihan setiap dua minggu. Ada juga sebagian
rumah tangga, kantor dan industri yang memiliki tong sampah tutup biru
yang digunakan untuk pembuangan kertas.
Sedangkan
bagi rumah tangga, toko, industri dan sebagainya, yang tidak memiliki
tong tutup biru ini, sekali sebulan dinas kebersihan akan datang
mengambil kertas-kertas ini yang telah ditumpuk masyarakat secara
kolektif dengan rapi di trotoar jalan.
Atau
masyarakat bisa langsung membuangnya langsung di tempat pengumpulan
kertas dan botol yang tersedia di tiga tempat minimum di satu kelurahan.
Sampah ini dari rumah tangga atau dari sumbernya telah dipisah-pisahkan
terlebih dahulu sebelum dibuang ke tong.
Untuk
memiliki tong sampah ini tentunya masyarakat harus membayar iuran
sampah tiap bulannya, tergantung berapa besar ukuran tong dan berapa
banyak tong yang dimiliki.
Sepertinya
di Jerman tidak ada yang namanya sampah menjadi sia-sia. Pemerintah
berusaha keras agar setiap sampah bisa bermanfaat, menjadi sumber energi
antara lain.
Setiap tahun, sebanyak 525.000 ton sampah dibakar di industri energi dan batu bara merah Schöningen.
Ini
sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 13 ribu di distrik Helmstedt,
negara bagian Lower Saxony. Dari Braunschweig, kota ini tidak terlalu
jauh. Posisinya di antara tiga kota besar, Hannover, Braunschweig,
Wolfsburg ke arah Magdeburg.
Pusat
pengolahan sampah ini beroperasi nonstop 24 jam, termasuk akhir minggu
dan hari libur. Sampah ini dibakar di bak pembakaran yang diambil setiap
saat dengan keran yang panjang ke bunker deponi dengan suhu minimal 850
C.
Energi
panas yang dihasilkan mencapai kualitas yang diharapkan menjadi sumber
energi. Pusat pengolahan sampah ini dibawah kendali kepala produksi BKB
(Braunschweig Kohlenbergwerke/Industri Batu Bara Braunschweig)
Schöningen, Markus Anton.
Untuk
proses pengubahan sampah menjadi sumber energi ini dibutuhkan sampah
kering. Kalau sampah tersebut kelihatan gelap dan berwarna hitam,
berarti sampah tersebut basah dan sulit untuk dibakar.
Kadang-kadang
juga ditemui barang-barang yang tidak berhak menghuni deponi dan
disimpan di bunker sampah. Misalnya tresor yang terbuat dari metal/besi,
washtafel yang terbuat dari keramik. bahan-bahan seperti ini tidak bisa
dibakar menjadi bara.
Sampah
yang dibakar di Schöningen ini berasal dari berbagai region seperti:
Helmstedt, Salzgitter, Goslar, Wolfsburg, Hannover dan Hildesheim,
sedangkan sampah Braunschweig sendiri dibawa ke region lain.
Sebagian
besar sampah di Jerman dibakar untuk dijadikan sumber energi seperti
juga di Schöningen. Diperhitungkan, dalam jumlah 1.500 ton sampah yang
dibakar dapat menghasilkan stroom sama sebanyak 700 ton pembakaran batu
bara.
Melalui
pembakaran sampah ini, energi yang berasal dari sumber daya alam perut
bumi bisa dihemat. Ini pulalah yang mendasari kenapa Menteri Lingkungan
Hidup Jerman Sigmar Gabriel memuji pemrosesan sampah seperti ini.
Pendeponian
sampah yang belum diolah tidak boleh lebih dari dua tahun lamanya.
Sebab gas methan yang diproduksi sampah tersebut bisa merusak iklim dan
lingkungan. Sumber energi yang digunakan di Schöningen adalah berasal
dari sampah dan batu bara merah.
Sejak
1998 Schöningen telah melakukan pembakaran sampah yang tentunya asap
yang dihasilkannya sudah disaring dan dibebaskan dari CO2 dan gas-gas
beracun lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan
sebelum dilepas ke udara.
Malah
udara yang keluar dari dari industri BKB ini lebih bersih dari pada
yang masuk ke sana. Secara permanen udara dan gas yang dihasilkan dari
pembakaran sampah di industri ini selalu dikontrol.
Bahkan masyarakat diminta juga untuk ikut mengontrolnya dengan memberikan pelatihan dan informasi cuma-cuma mengenai hal ini.
Kepada
masyarakat juga diinstruksikan agar melaporkan secepatnya seandainya
ada masalah yang mencurigakan karena asap pembakaran ini.
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/12/bagaimana-cara-jerman-mengurus-sampah.html#ixzz1j6XUUMMo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar