Benarkah gunung di Desa Sadahurip, Garut, Jawa Barat, merupakan
piramida yang tertutupi oleh tanah sejak ribuan tahun silam? Benarkah di
gunung itu ditemukan kandungan emas dan uranium?
Riset yang dilakukan Tim Bencana Katastropik Purba yang diinisiasi
oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana
menemukan indikasi bahwa piramida yang di dalam gunung itu berusia
setidaknya 10 ribu tahun. Dengan kata lain, jauh lebih tua dari piramida
Giza di Mesir yang terkenal itu.
Setelah sekian lama hal ini menjadi pembicaraan di kalangan publik,
Bupati Garut Aceng Fikri pun akhirnya buka mulut menjelaskan duduk
persoalan di seputar gunung ini.
Aceng Fikri menyampaikan bahwa riset geolog di bawah Koordinasi Tim
Bencana Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus
Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana sejak awal sudah
dikomunikasikan dengan Bupati dan Muspida.
Pada tahapan awal, jelas Aceng, tim ini melakukan riset untuk patahan
aktif di Jawa Barat termasuk di Desa Sukahurip Kabupaten Garut, guna
mencari tahu sumber bencana purba.
“Pada perkembangannya, Tim ini justru menemukan keganjilan dari
Gunung Sadahurip, yang menurut para peneliti sukar dijelaskan secara
geologis,” ujar Aceng.
Dalam pandangan Aceng, temuan ini, jika benar adanya, akan sangat positif bagi masyarakat Garut dan Indonesia.
Selain kebanggaan tersebut, yang paling utama adalah masyarakat Garut
akan mendapat informasi kesimpulan, apakah ada potensi bencana atau
tidak.
“Masyarakat Garut, wajib mendukung langkah peneliti, karena nantinya
akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat, tentu saatnya
nanti kami (Pemkab Garut) yang akan menjelaskan kepada masyarakat luas,”
terang Aceng.
Bahkan, lanjut Bupati, dirinya sudah berkomunikasi dengan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial Dan Bencana Andi Arief.
“Disampaikan pada kami, setelah penelitian selesai maka sesuai UU
akan diserahkan ke Pemkab Garut, dan nanti apakah Pemkab Garut akan
menyerahkan pada nasional atau internasional, adalah peran masyarakat
dan pemerintah Garut yang harus pandai menimbang,” tuturnya.
Mengenai informasi mengenai kandungan emas dan uranium yang
terkandung di dalam gunung itu, Aceng mengatakan, hal itu tidak benar.
“Masyarakat diharapkan tenang, meski tetap mengikuti informasi resmi yang akan segera kami koordinasikan,” demikian Aceng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar