Halaman

Rabu, 22 Desember 2010

Ternak Etawa di Lahan Sengon

Beternak kambing merupakan kegiatan yang memiliki prospek pengembangan yang baik di Indonesia. Ada banyak manfaat yang dihasilkan oleh kambing; baik itu daging, susu, kotoran, maupun kambing sebagai binatang kesayangan. Kegiatan beternak kambing biasanya dilakukan oleh orang yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini dikarenakan desa masih memiliki lahan yang luas untuk menanam berbagai tanaman yang bisa dijadikan makanan ternak. Menurut sumber www.smallcrab.com, populasi kambing di Indonesia saat ini mencapai 7 juta ekor. Jumlah ini 76% diantaranya berada di Pulau Jawa. Kambing umumnya dipelihara dengan cara yang sangat sederhana di setiap rumah tangga pedesaan. Setiap keluarga pada umumnya memiliki 4 – 6 ekor kambing yang dipelihara di dalam kandang yang biasanya berada di halaman rumah. Pakan yang diberikan setiap hari berasal dari rumput yang ada di seputar rumah.

Kambing etewa adalah kambing yang berasal dari India yaitu dari daerah Punjab. Kambing ini sering juga di sebut kambing Jampari. Pada tahun 1920 banyak penguasa Belanda yang membawa kambing ini ke Indonesia, khususnya di pulau Jawa dengan tujuan memanfaatkan limbah pertanian. Awalnya kambing etawa dititipkan di daerah pegunungan Jawa Tengah dan Yogyakarta, tepatnya dari Sleman hingga Purworejo kambing etawa yang pertama kali dibawa ke pulau Jawa umumnya corak bulunya berwarna hitam putih. Dianggap sukses merajai jenis kambing di Indonesia, maka pemerintah Belanda mengimpor lagi kambing etawa ke pulau Jawa dengan corak warna bulu putih coklat / merah

Kambing etawa adalah jenis kambing yang paling bagus, bila disamakan dengan ayam jago, kambing etawa adalah sejenis jago bangkok (sebutan untuk ayam pejantan tertentu). Jago bangkok dikenal sebagai jago piaraan khusus, atau mereka yang memelihara ayam jago bangkok adalah untuk sekedar hobi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan hobi atau kesenagan biasanya lebih mahal daripada yang biasa, dan jago bangkok pun harganya bisa dua sampai lima kali lipat harga ayam jantan pada umumnya. Begitu juga dengan kambing etawa, kambing etawa adalah sejenis kambing khusus. Bisa dibilang mereka yang memelihara kambing etawa hanya orang yang memeliharanya sebagai hobi saja. Harganya juga mahal, bagi kambing dengan kualitas bagus, meskipun masih kecil. Bisa dihargai sejumlah Rp 7.000.000







B. ANALISA PETERNAKAN KAMBING ETAWA

• Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak terlalu lama.
• Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
• Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
• Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
• Jumlah cempe yang akan dihasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 20 induk = 300 ekor cempe.
• Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 30 ekor.
• 1 ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Ciamis Rp. 200/kg.
• 1 ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.500/liter.
• Harga cempe (anak) mengacu pada kriteria kambing standar yang terjadi di pasaran kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini.
• Biaya pakan diabaikan karena kita berasumsi telah menggaji karyawan, jadi biaya untuk pembelian pakan diganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan ini tidak berlaku apabila peternak membeli rumput di dalam pemeliharaan ternaknya.

C. INVESTASI TETAP
Kambing betina 20 ekor @ Rp. 2.500.000
• 20 ekor x Rp. 2.500.000 = Rp. 50.000.000
• Kambing jantan 3 ekor @ Rp. 3.500.000
3 ekor x Rp. 3.500.000 = Rp. 10.500.000
• Kandang 23 unit = Rp. 16.000.000
• Peralatan kandang = Rp. 1.000.000
Total investasi tetap :
Rp. 50.000.000 + Rp. 10.500.000 + Rp. 16.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 77.500.000

D. BIAYA PRODUKSI
Biaya pemeliharaan kambing induk (20 ekor)
• Gaji karyawan
Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor= Rp. 700/ekor/hari
• Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
• Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalah
Rp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x 20 ekor x 30 hari = Rp. 72.000.000

E. PROYEKSI PENDAPATAN
• Penjualan cempe 300 ekor x Rp. 1.500.000 = Rp. 450.000.000
• Penjualan induk afkir 20 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 20.000.000
• Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor = Rp. 4.500.000
• Penjualan urine 30 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 500 x 25 ekor = Rp. 22.500.000

F. REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya:
1. Biaya investasi Rp. 77.000.000
2. Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72.000.000
Total biaya Rp 149.000.000

Pendapatan;
• Penjualan cempe Rp. 450.000.000
• Penjualan induk afkir Rp. 20.000.000
• Penjualan pupuk kandang Rp. 4.500.000
• Penjalan urine Rp. 22.500.000
Total pendapatan Rp. 497.000.000

Keuntungan yang bisa diperoleh selama 5 tahun adalah sbb:
Rp. 497.000.000– Rp. 149.000.000= Rp. 348.000.000

Keuntungan pertahun asumsi 20 ekor kambing x 3 = 60 ekor xRp.1.500.000 = Rp 90.000.000,-
Jumlah keuntungan total selama 5 tahun Rp. 348.000.000,-

Jika total investasi induk sekitar 100 ekor maka asumsi keuntungan :
20 ekor (348.000.000 )x 5 = Rp.1.740.000.000
Atau keuntungan bersih perbulan Rp.29.000.000,-

Estimasi keuntungan tersebut belum termasuk kalau hasil cempe yang di keluarkan berkualitas super. Karena pada dasarnya harga cempe yang bener-bener super itu tidak ada batasannya. jadi barometer penghasilan tersebut di atas adalah harga standar/umum yang belum dihitung inflasi 5 tahun kemudian (Rp.1.500.000)

saat ini saya baru memiliki 50 ekor kambing etawa indukan di kawasan cigugur-pangandaran-jawa barat, dan masih ada lahan luas untuk pembuatan kandang etawa dan pemeliharaan dengan kapasitas hingga 1500 ekor. bisnis ini cukup menggiurkan dan perlu ketelatenan jika ada yang berminat join investasi bisa kita komunikasi langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar