BAru-baru ini negri kita di hebohkan dengan kasus penyuapan pajak Gayus Tambunan yang menyeret nama-nama besar di petinggi kepolisian, perusahaan raksasa maupun pejabat dan konglomerasi lainnya, betapa dahsyatnya perilaku para rampok berdasi di negeri yang kaya dengan kemiskininan ini, uang ratusan milyard menjadi milik pribadi bahkan triliun, apapun abisi untuk pemenuhan kebutuhan hidup di dunia pasti tercukupi, namun anehnya mereka selalu merasa kurang.
kalo melihat keadaan masyarakat kita yang serba kesulitan, jangankan memiliki mobil dan rumah mewah, buat kehidupan sehari-hari saja mereka sulit, untuk makan banyak yang ala kadarnya, hanya sekedar makan saja sudah cukup, maka wajar jika di beberapa daerah masih yang mengalami gizi buruk khususnya untuk balita ataupun batita, mereka saat ini sulit untuk melanjutkan anak-anaknya masuk sekolah karena biaya relatif mahal, walaupun pemerintah menggembor-gemborkan program pendidikan yang gratis, namun ternyata semua hanya bulshit...coba saudara tanya berapa biaya masuk anak SD sekarang?, berapa biaya masuk anak SMP, berapa biaya masuk anak SMA?..sungguh memperihatinkan , dibalig glamoritas para pejabat yang korup ini dan mafia yang tiada henti menggerogoti pundi-pundi kehidupan rakyat makin sengsara, makin sulit, makin terjepit.
Ketimpangan ekonomi di negeri antah berantah ini lambat laun akan menjadi pendulum gundukan es yang suatu ketika akan muncul ledakan maha dhsyat akibat perilaku yang ada di ujung es yang tidak pernah mau mencairkan diri terhadap kesulitan rak yat saat ini.
Belum habis cerita MARKUS yang menghebohkan dunia dengan memposisikan indonesia pada suatu majalah internasional bertengger posisi Lima besar negara terkorup di dunia...lagi-lagi penghancuran sisi moral para selebrity kita yang selalu menjadi konsumsi masyarakat negeri yang lebih suka menoonton ini...kasus video porno Aril, Luna,Cut Tari ,Bunga Citra Lestari dan sederet wanita cantik lainnya makin mempertegas kebobrokan moral bangsa, tentu dampak dari beredarnya video esek-esek tersebut dalam waktu 30 hari saja sudah terjadi sedikitnya 42 kasus pemerkosaan yang terjadi dan dilakukan para remaja bahkan di bawah umur.mau dibawa kemana masa depan bangsa?
makelar kasus belum habis..makelar cinta tumbuh subur..kalau kita buka kedok para pejabat negara, anggota dewan yang dari daerah khususnya datang ke jakarta atau ke kota-kota besar bahkan ke luar negeri dengan alasan kunjungan dan study banding..ujung-ujungnya mereka mencari wanita untuk dijadikan objek sex dengan menggunakan uang rakyat, bahkan hampir rata-rata anggota dewan melakukan hal tersebut tanpa memiliki sedikitpun beban moral sebagai wakil rakyat, rupanya jelas semua elemen terlibat, jika kasus aril dijadikan pijakan untuk mempertegas supremasi hukum, sudah saatnya seuruh aparat yang memiliki moral bejat pun di hadapkan persoalan hukum yang sama dan saya yakin di atas 50 % para pejabat negara baik eksekutif maupun legislatif akan tersandung kasus "makelar cinta"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar